https://www.bing.com

20 Kisah Seorang People Pleaser, Yang Akhirnya Berdampak Terhadap Kesehatan Mentalnya Sendiri

Posted on

Pengantar

 Rujukankisah.com,- Apakah kamu pernah mendengar istilah “people pleaser”? Ini adalah sebutan untuk seseorang yang selalu berusaha menyenangkan orang lain, bahkan dengan mengorbankan dirinya sendiri. Dalam artikel ini, kita akan membahas 20 kisah nyata tentang seorang people pleaser dan bagaimana kebiasaan tersebut akhirnya berdampak pada kesehatan mentalnya. Yuk, kita simak bersama!

1. Selalu Mengutamakan Orang Lain

Sebuah kisah dimulai dengan seorang wanita bernama Mira yang selalu menomorsatukan orang lain. Mira sering mengabaikan kebutuhan pribadinya demi membantu teman-temannya, bahkan saat ia sendiri sedang kesulitan.

2. Terjebak dalam Ekspektasi

Riko, seorang mahasiswa, merasa harus selalu memenuhi ekspektasi keluarganya. Ia kerap menekan dirinya sendiri untuk menjadi sempurna di mata orang lain, yang akhirnya membuatnya stres.

3. Menjadi “Yes Man”

Budi selalu berkata “ya” untuk semua permintaan, meskipun ia tahu bahwa itu melampaui kemampuannya. Akibatnya, ia sering merasa kewalahan dan kehilangan waktu untuk dirinya sendiri.

4. Sulit Berkata Tidak

Lisa selalu kesulitan menolak permintaan teman-temannya. Ia merasa takut dianggap egois, meskipun hal itu merugikan dirinya sendiri.

5. Mengorbankan Waktu Keluarga

Andi sering mengabaikan waktu bersama keluarganya untuk membantu kolega di tempat kerja. Lama-kelamaan, hubungannya dengan keluarga menjadi renggang.

6. Perasaan Bersalah yang Berlebihan

Nina selalu merasa bersalah ketika menolak permintaan seseorang. Perasaan bersalah ini sering menghantui pikirannya hingga ia kesulitan tidur.

7. Tidak Mendapatkan Pengakuan

Rina sering merasa kecewa karena usaha kerasnya untuk menyenangkan orang lain jarang dihargai. Hal ini membuatnya merasa tidak cukup baik.

8. Merasa Tidak Punya Kendali

Doni merasa hidupnya seperti dikendalikan oleh orang lain. Ia melakukan apa pun yang diminta orang tanpa mempertimbangkan apa yang sebenarnya ia inginkan.

9. Kehilangan Jati Diri

Santi merasa ia telah kehilangan jati dirinya karena terlalu sering menyesuaikan diri dengan keinginan orang lain.

10. Mengalami Kelelahan Emosional

Bayu sering merasa lelah secara emosional karena terus-menerus memikirkan cara untuk menyenangkan semua orang.

11. Mengabaikan Kesehatan Fisik

Lala terlalu sibuk mengurus orang lain hingga mengabaikan kesehatannya sendiri. Akibatnya, ia sering jatuh sakit.

12. Takut Akan Penolakan

Riko selalu berusaha untuk tidak mengecewakan orang lain karena takut ditolak atau dijauhi. Ketakutan ini membuatnya sering memaksakan diri.

13. Perasaan Hampa

Ayu sering merasa hampa meskipun dikelilingi oleh banyak orang. Ia menyadari bahwa kebahagiaannya bergantung pada validasi orang lain.

14. Mengalami Burnout

Mira akhirnya mengalami burnout karena terlalu sering memaksakan diri untuk membantu orang lain, bahkan saat ia tidak mampu.

15. Ketergantungan pada Pendapat Orang Lain

Siti merasa tidak percaya diri tanpa pujian dari orang lain. Ia selalu bergantung pada pendapat mereka untuk merasa berharga.

16. Hubungan yang Tidak Seimbang

Arman sering merasa dimanfaatkan dalam hubungannya karena ia selalu memberikan lebih dari yang ia terima.

17. Merasa Terisolasi

Nina merasa sendirian meskipun sering membantu orang lain. Ia menyadari bahwa tidak semua orang peduli padanya seperti ia peduli pada mereka.

18. Kehilangan Fokus

Rina sulit fokus pada tujuan hidupnya karena terlalu sibuk mengurus kebutuhan orang lain.

19. Mengalami Depresi

Lisa akhirnya mengalami depresi karena merasa tidak dihargai meskipun telah banyak berkorban untuk orang lain.

20. Belajar Melepaskan

Akhirnya, Mira memutuskan untuk berubah. Ia mulai belajar berkata “tidak” dan fokus pada kebutuhannya sendiri. Langkah ini membantunya memperbaiki kesehatan mentalnya.

Kesimpulan

Sobat Rujukankisah.com, menjadi seorang people pleaser mungkin terlihat mulia, tetapi jika tidak dikendalikan, kebiasaan ini dapat merusak kesehatan mentalmu. Penting untuk belajar menetapkan batasan dan memperhatikan dirimu sendiri. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!